Postingan

Rabu, 28 Agustus 2024

Cerita Epa Pariyanti, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Angkatan 1

 

BERTUKAR SEMENTARA

BERMAKNA SELAMANYA

(Doc. acara pelepasan mahasiswa PMM dengan menggunakan baju adat daerah masing-masing)


Bulan Juli 2021 menjadi titik awal tapak tilasku menjadi bagian dari program Kampus Merdeka yakni Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 1 (satu). Sebagai angkatan pertama yang berjuang ditengah tingginya angka positif COVID-19, kemustahilan diberangkatkan ke Perguruan Tinggi Penerima seakan meyakinkan bahwa pelaksanaan pertemuan akan dilakukan secara full daring. Belum lagi ucapan teman yang sering mengatakan “Mustahil diberangkatin” dan beberapa lainnya memilih mengundurkan diri dari program ini.

Karna kondisi positif covid-19 yang tinggi, ditambah lagi beberapa daerah yang masih dalam zona merah, menjadikan permulaan pelaksanaan program pertukaran dilaksanakan secara full daring, baik itu perkuliahan maupun kegiatan modul nusantara yang merupakan bagian dari program ini. 

Walaupun dilaksanakan secara daring, aku senang bisa bertemu dosen  dan teman baru dalam suasana kelas yang tidak pada biasanya. Apalagi aku juga mengambil mata kuliah di beberapa Perguruan Tinggi bergengsi yang ada di PT Mitra salah satunya yakni Universitas Indonesia dan Universitas Pembangunan Negeri Veteran Yogyakarta. Metode pembelajaran yang berbeda disetiap kelas menjadikan setiap kelas menjadi tidak begitu membosankan.

Doc. didalam pesawat rute Pontianak-Jakarta dan Jakarta-Solo

    Namun siapa sangka, tepatnya di bulan November, aku dan kawan-kawan menjadi perwakilan  dari Universitas Tanjungpura yang diberangkatkan ke Solo, Jawa Tengah yang merupakan  lokasi PT Penerima yaitu Universitas Slamet Riyadi  (UNISRI) Surakarta. 

Kaget bercampur haru seakan tak terbendung. Pasalnya ini adalah pertama kalinya aku naik pesawat dan menginjakan kaki di pulau jawa. Support dari universitas, teman, keluarga dan tak luput restu orang tua mengiringi perjalananku, yang membuat perjalanan ini terasa penuh dengan makna.

Doc. kedatangan mahasiswa PMM di bandara udara adi soemarmo

Sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di Bandara Adi Soemarmo dengan suasana hujan deras. aku dan kawan-kawan PMM yang lain di sambut oleh dosen dan mentor modul nusantara yang sudah menunggu kedatangan kami sejak dini hari. Dan di sini pula aku bertatap muka secara langsung dengan teman-teman dari berbagai daerah, ada yang dari Medan, Jakarta, Lombok, Bali, Kaltim, Kalsel dan dari nusantara lainnya yang sejak bulan Juli hanya bertemu secara daring dari layar Hp. Lalu kami semua diarahkan untuk masuk mobil yang sudah disediakan menuju tempat penginapan yang sekaligus menjadi tempat tinggal kami selama menjadi mahasiswa pertukaran.

Doc. acara penyambutan dan penerimaan masiswa PMM di UNISRI Surakarta

Keesokan paginya, kami diarahkan untuk menghadiri acara penyambutan Penerimaan Mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMDN) di Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta. Sambutan dari pihak kampus membuatku sangat merasa terhormat bisa menjadi bagian dari mahasiswa pertukaran di sini. Acara ini dihadiri oleh dosen dan petinggi UNISRI. Kami juga berkesempatan untuk bertanya seputar kampus dan penasaran kami tentang Kota Solo. Sepulang dari acara penyambutan, kami ditemani mentor modul nusantara mengunjungi tempat pembelanjaan terlengkap dan terkenal di sekitar situ yaitu Luwes. aku menyebutnya Mall Mini. Lalu setelah belanja keperluan, kami singgah di tempat makan di depan luwes yang terkenal dengan menunya soto solo. Porsinya memang terbilang kecil dan beda dari soto yang biasa ku makan, penyajian soto di sini satu wadah dengan nasi.  Namun kalo berbicara rasa, soto di sini seger dan enak. Semenjak saat itu, soto menjadi makanan favoritku.

Doc. kegiatan Modul Nusantara

Kegiatan yang ditunggu-tunggu yakni Modul Nusantara. Yakni merupakan kegiatan yang berfokus pada pengenalan kota Solo iniah yang menjadi alasan kami di berangkatkan ke PT Penerima. Pembahasan disetiap pertemuannya selau ditunggu-tunggu dan aku sendiri banyak mengambil pelajaran di luar rumpun keilmuanku.

        Pertemuan luring modul nusantara di awali dengan tema kuliner. Dalam pertemuan ini, di narasumberi langsung oleh penggiat kuliner di Solo. Selain membahas jenis makanan pembahasan tak kalah penting yakni sejarah dari adanya ide aneka kuliner yang ada di solo yang unik ternyata tersimpan nilai sejarah yang tidak terlepas dari zaman penjajahan dan masa kelaparan. Di sini aku mengambil pelajaran bahwasanya sebuah ide kreatif terkadang muncul disituasi mendesak.

Selanjutnya pertemuan kedua bertemakan pariwisata. Disini kami mengunjungi salah satu distinasi wisata yaitu Villa Santri. Dimana wisata ini selain merupakan tempat penginapan, tetapi juga menyediaan aneka macam varian kopi, baik kopi yang berasal dari Negeri Sendiri, tapi juga manca negera.  

Aku berkesempatan mengajukan pertanyaan dan diskusi yang kami lewati seputar pola dari pariwisata itu sendiri. Disini aku belajar bahwa pentingnya menjalin kerjasama dari berbagai pihak contohnya pihak pengelola wisata dengan pihak penyedia layanan jasa transportasi.

Pertemuan yang ketiga kali ini agak berbeda dari pertemuan sebelumnya yakni kami mengunjungi tempat distribusi batik. Aku dan teman-teman berkesempatan untuk mencoba langsung proses membatik. Dan ini pengalaman pertama aku membatik.

Ternyata membatik tidak semudah yang terlihat. Setiap kali mengukir cairan malam pada kain, yang menjadi hal terpentingnya adalah posisi canting yang harus tepat. Sebagai seorang pemula, hal ini yang membuat aku agak kesusahan dalam menggambar pola. Namun di sini aku belajar bahwasanya dalam membatik diperlukan ketelitian, fokus dan tidak lupa kesabaran.


        Hampir sama dengan pertemuan sebelumnya, namun bedanya pertemuan kali ini bertemakan gerabah. Di kampung gerabah ini kami bertemu langsung dengan pencetus kampung gerabah dan berdiskusi tentang awal mula adanya kampung gerabah sampai pada akhirnya tempat wisata ini terkenal dengan kerajinan gerabah dan pendistribusiannya pun sudah sampai internasional. 

Saya berkesempatan untuk mencoba membuat gerabah mini menggunakan putaran miring yang hanya ada di kampung gerabah. Bahkan satu-satunya di dunia hanya ada di kampung gerabah ini. Karna posisinya yang miring dan cara memutarnya dengan menggunakan kaki dengan posisi yang miring pula menjadikan sangat sulit menggunakannya. Namun saya sangat senang bisa secara langsung memcobanya. Dan makna posisi miring pada putaran miring ini yakni karna melambangkan posisi sopan saat seorang wanita membuat gerabah. Karna pada umumnya ketika menggunakan alat putaran yang biasa digunakan posisi mengangkang nilai tidak sopan bagi seorang wanita. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir hal tersebut di buatlah putaran miring. Salah satu hal yang membuat aku bangga dengan Indonesia adalah mengunjung tinggi tata kerama. Salah satu yang aku dapatkan di pertemuan ini.


            Pada pertemuan berikutnya kami mengunjungi museum manusia purba di Sangiran. Sebuah situs bersejarah yang menjadi warisan dunia. Aku sangat senang bisa melihat langsung situs bersejarah ini. Sejak aku menempuh bangku SMA, situs ini selalu di bahas dan kami pelajari. Terlebih aku yang berada di jurusan ilmu sosial.

Banyak hal yang aku pelajari tentang manusia purba dan pesebarannya di beberapa titik di Indonesia. Selain itu, aku baru memahami cara penduduk setempat menemukan hingga pengevakuasian kerangkan dari manusia purba aku dapatkan di dalam penjelasan dari pemandu situs bersejarah ini.

Salah satu bagian dari output kegiatan modul nusantara ini yakni kontribusi sosial. Dengan berbekal keterampilan dalam dunia kepenulisan, pada kegiatan kali ini aku berkesempatan mengadakan webinar kepenulisan nasional yang dimana menjadi wadah bagiku untuk berbagi ilmu seputar kepenulisan. Ide konsep ini aku dapatkan dari salah satu diskusi dengan dosen modul nusantara yang pada saat itu membicarakan tentang minat membaca yang kurang dari mahasiswa. Hal ini menjadikan aku terinspirasi untuk berbagi cerita bersama teman-teman.

 

Di awal bulan januari di tahun 2022 adalah momen perpisahan kami sebagai mahasiswa pertukaran mahasiswa merdeka angkatan 1. Yang paling berkesan di acara ini yakni masing-masing dari kami menampilkan kesenian dari masing-masing daerah.



Dan aku berkesempatan menampilkan lagu dan tarian tandak Sambas yang merupakan ciri khas dari daerah ku. Di sini pula aku sangat bangga bisa melihat langsung keberagaman budaya yang ada di Indonesia melalui pertunjukan seni ini. Pelepasan kami tidak hanya di adakan dalam acara formal tetapi juga diadakan secara non formal di salah satu kafe yang ada di Solo. banyak kesan baik yang saya dapatkan selama menjadi peserta pertukaran mahasiswa di UNISRI.

Dan banyak pembelajaran baru yang saya dapatkan mulai dari keragaman budaya, saling menghargai perbedaan suku serta agama dan poin penting bagi saya selama mengikuti program ini yakni kekayaan indonesia yang tidak hanya terlihat dari banyaknya pariwisata tetapi juga nilai menjunjung tinggi tata kerama. Aku sangat bangga menjadi bagian dari program pertukaran mahasiswa merdeka angkatan pertama. BERTUKAR SEMENTARA, BERMAKNA SELAMANYA.

 

Penulis : Epa Pariyanti ( dari Universitas Tanjungpura Pontianak)

 

Sabtu, 21 Januari 2023

Alaram diri

Ilustrasi dari pinterest

Hasil tangkapan dari mendengar dan melihat ternyata bisa menjadi alaram untuk diri pribadi. Bagaimana bisa suatu informasi yang didapatkan dari proses mendengar dan melihat menjadi sebuah alaram?.

Jawabannya tentu saja bisa.

Setiap informasi yang kita dapatkan dari proses mendengar atau melihat akan disalurkan ke otak yang dimana inilah yang akan mempengaruhi cara pandang kita dalam memandang sebuah masalah.

Maksudnya, saat kita mendengar orang membicarakan orang lain, maka statemant yang akan melekat pada ingatan kita adalah apa yang yang kita dengar. Sehingga tanpa bertemu dengan orang yang dibicarakan, akan secara alami ingatan kita akan mendeskripsikan orang tersebut sebagaimana yang didengar.

Itulah hebatnya telinga. Dibalik fungsinya yang serba guna tatkala kita mengambil pelajaran untuk tidak menjadi pribadi yang orang tidak suka. Karna hanya ada dua kemungkinan, orang gak suka karna perilaku pribadi itu sendiri yang membuat sekitarnya tidak merasa damai, atau mulut gatal tetangga yang gak bisa liat orang lain seneng.

Selain itu, ia juga akan menjadi mala petaka jika dari pribadi diri sendiri tidak memilah dan memilih kebenaran informasi yang kita dapatkan dari alat pendengaran bernama telinga.


Selasa, 25 Januari 2022

Katanya "Semangat ya" itu Toxic





Sebagian orang akan berpendapat yang sama, dan sebagian yang lain barangkali berpendapat beda. Yaa intinya Sejauh mana dia memakai kata "semangat" itu.


Kalo aku pribadi, kalo ada yang nyemangatin dengan kata "semangat ya" atau "yok pasti bisa yok" atau versi lainnya, dari aku sendiri menanggapinya sebagai kalimat motivasi dan dukungan. Yaa gak bisa dipungkiri juga kalo hal ini juga gak bisa bertahan di setiap momen. 


Tapi kalo aku ingat-ingat lagi, aku lebih sering memakai kata penyemangat dengan menganggap ternyata ada juga ya yang support aku, ada juga ya yang peduli sama aku, ada juga ya yang melirik karyaku. Intinya aku ngerasa diperhatiin aja gitu.


Dan bagi yang berpendapat sebaliknya. Aku sangat menghargai perbedaan itu. Yaa aku memahaminya dengan ungkapan "beda kepala, beda pula pendapatnya". Dan setiap penerimaan orang terhadap suatu hal justru berbeda. Gak ada yang perlu di perdebatkan.


Kalo kamu tipe orang yang menganggap kata "semangat" itu toxic, aku rasa kamu memang perlu pembuktian secara nyata dari seseorang. Maksudku sesuatu yang bisa kamu lihat dari apa yang orang lain lakukan.


Dan kalo kamu tipe orang yang menganggap kata "semangat" itu sebagai motivasi, penyemangat, support, bentuk dukungan atau bahkan sebagai rasa kepedulian orang terhadap karya mu, apa yang kamu lakukan. Yaa, karna memang yang kamu butuhkan  saat ini ya itu dan yang jadi titik fokus kamu  sekarang adalah teruskan apa yang ingin kamu lakukan.


menyendiri



Bagiku gak semua hal harus di kerjakan bersama-sama.

Aku sendiri kadang butuh momen yang di mana aku mau ngerjain sendiri. Bukan untuk sombong atau gak percaya sama orang ataupun karna gak punya teman. Tapi, aku ngerasa perlu mengupgrade diriku sendiri. Melihat sampai di mana batas kemampuan ku.


Dan aku juga ngerasa kalo gak semua hal yang mau kita lakuin atau kita rasakan hari ini, diceritain sama orang lain. Yaa karna memang gak semua harus orang itu harus tau.


Aku juga mikir, kalo orang yang mau ngedengerin orang cerita gak semua peduli sama apa yang di ceritain. Yaa bahasa lainnya untuk formalitas aja sebagai teman, atau kerabat atau malah karna ada hubungan. Yaa intinya untuk formalitas aja.


Jadi, Kalo pun ada orang yang mau nyendiri. Ya biarin aja. Dengan catatan Selama gak macam-macam sih.


Dan kita sebagai manusia juga perlu tuh memperbaiki diri sama sang pencipta. Barangkali rasa gelisah, rasa sakit hati, rasa sombong dan rasa-rasa yang aneh kita alami hari ini, itu di karenakan hubungan kita sama sang pencipta yang gak beres.


Jadi intinya, menyendiri tu gak papa. Asal ingat, kalo kita juga makhluk sosial yang butuh bersosialisasi sama orang lain. Dan gak boleh lupa juga kalo kita juga punya Allah yang pastinya punya hak-Nya untuk kita tunaikan.


Aku ingin berhenti, tapi dunia tetap berputar





Gak akan asing bagi kita, di suatu momen kita selalu mengingatnya. Kita selalu mengenang momen itu sampe ngerasa pengen menghentikan waktu dengan Nangis kalo harus ngelewatin momen itu. Pokoknya kayak kita mau berhenti, tapi dunia tetap berputar.


Yaa memang sih, kita gak boleh ngelupain momen yang sangat berharga. Namun kalo selalu hanyut dalam kesedihan, bayang-bayang kenangan yang ngebuat kita lupa bahwa masih ada hari esok yang menunggu ceritanya, bagiku itu juga gak baik.


Jadi aku menawarkan kepadamu agar gak selalu hanyut dalam momen itu dengan kesedihan, yaitu dengan menuliskannya di buku, netbook atau apapun yang kamu punya sekarang. Yaa, sekiranya kamu bakal bisa ingat nyimpennya dan ngebaca lagi di lain waktu.


Dampaknya gak bakal terlalu kamu rasakan sekarang. Tapi 2 tahun, 3tahun, 4 tahun dan seterusnya barangkali akan sangat berharga dan ngebuat kamu beruntung pernah menyimpannya

Bagiku tidak sekadar kata


Momen yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya adalah menetap dalam kurang waktu yang cukup lama di lintas pulau. 


paling berkesan karna baru ini kali pertama naik pesawat gratiss. Gak hanya itu, mulai dari suasana menginjakan kaki ke bandara dengan maksud bepergian dalam kirim 2 bulan lebih lamanya, feelnya beda banget kalo di bandingin ketika aku datang ke bandara untuk mengantar saudara.


Momen teman-teman yang mengantar ke bandara naik motor.

Momen mama nangis karna takut bercampur haru melepas kepergianku lewat telpon genggam.

Momen ayah yang tidak bisa mengantarkan karna ada urusan di kampung.

Momen harus lari-larian masuk ke pesawat.


Momen itu yang gak mungkin bisa aku lupakan. Dan feelnya yang bakal selalu melekat.


Aku pergi dalam rangka kegiatan modul nusantara, program dari salah satu kampus merdeka yaitu pertukaran mahasiswa. Dengan slogan #bertukar_sementara #bermakna_selamanya.


Mungkin kamu menganggapnya hanya sekedar kata. Namun Bagiku ini serat akan makna.


Makna yang tak bisa ku ungkapkan, karna feel yang aku rasakan gak bisa aku transfer lewat kata-kata kepada para pembaca. Intinya ada ruh, ada raga, ada nyawa yang aku rasakan selama menjalaninya.


Aku ingin bilang, kalo semua orang pasti punya cerita di balik suatu kata. Namun kadang sulit untuk mengutarakannya karna memang ada rasa di baliknya. Gak masalah bagiku jika tak mampu mengungkapkannya. Asal tetap di kenang untuk di bagi di hari tua.

Jumat, 05 Maret 2021

 kata cinta

bersoal tentang rasa selalu tak ada habisnya.

rasa di hari esok takkan bisa di terka dengan mata.

tak dapat semua terungkap lewat kata-kata, tapi selalu jadi tanda tanya "sebenarnya apa yang aku rasakan hari ini?" "aku bingung dngan  diriku sendiri" 

semua penuh dengan tanda tanya. 

bertanya memang hanya mengisakkan tanda tanya di mana-mana. tapi dengan adanya pertanyaan berarti kita mulai memikirkan sesuatu. otak kita di ajak berjalan untuk memikirkan sesuatu,.dan berita baiknya yakni, berarti kita sudah mulai dewasa.

ya, benar. kita sudah dewasa.

mengapa demikian?

karna orang yang sudah memikirkan akan dirinya hari ini dan esok adalah salah satu tanda kedewasaan seseorang. maksudku, kita sudah mulai berfikir memikirkan diri sendiri,bukan hanya memikirkan tentang hari ini main, jajan, tidur, dan tidur lagi. coba lihat anak kecil. mereka hanya tau bahwa mereka akan bermain. entah itu brmain mobil-mobilan, bermain boneka, atau bermain masak-masakan.mereka tidak berfikir akan masalah mereka. seakan tak ada beban. beda halnya jika seseorang yang sudah beranja dewasa. ada beban tersendri yang menggantung di kepala. hal sesederhana membeli baju misalnya.ketika sseoranag sudah dewasa. mereka akan memikirkan dulu apakah ia atau orang tuanya punya uang atau tidak.sedangkan jika anak kecil, akan meminta orang tuanya untuk membeli apa yang ia inginkan, dan apayang ia inginkan harus ter

Saat muslimah mulai jatuh cinta

Cerita Epa Pariyanti, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Angkatan 1

  BERTUKAR SEMENTARA BERMAKNA SELAMANYA (Doc. acara pelepasan mahasiswa PMM dengan menggunakan baju adat daerah m...