Sebagian orang akan berpendapat yang sama, dan sebagian yang lain barangkali berpendapat beda. Yaa intinya Sejauh mana dia memakai kata "semangat" itu.
Kalo aku pribadi, kalo ada yang nyemangatin dengan kata "semangat ya" atau "yok pasti bisa yok" atau versi lainnya, dari aku sendiri menanggapinya sebagai kalimat motivasi dan dukungan. Yaa gak bisa dipungkiri juga kalo hal ini juga gak bisa bertahan di setiap momen.
Tapi kalo aku ingat-ingat lagi, aku lebih sering memakai kata penyemangat dengan menganggap ternyata ada juga ya yang support aku, ada juga ya yang peduli sama aku, ada juga ya yang melirik karyaku. Intinya aku ngerasa diperhatiin aja gitu.
Dan bagi yang berpendapat sebaliknya. Aku sangat menghargai perbedaan itu. Yaa aku memahaminya dengan ungkapan "beda kepala, beda pula pendapatnya". Dan setiap penerimaan orang terhadap suatu hal justru berbeda. Gak ada yang perlu di perdebatkan.
Kalo kamu tipe orang yang menganggap kata "semangat" itu toxic, aku rasa kamu memang perlu pembuktian secara nyata dari seseorang. Maksudku sesuatu yang bisa kamu lihat dari apa yang orang lain lakukan.
Dan kalo kamu tipe orang yang menganggap kata "semangat" itu sebagai motivasi, penyemangat, support, bentuk dukungan atau bahkan sebagai rasa kepedulian orang terhadap karya mu, apa yang kamu lakukan. Yaa, karna memang yang kamu butuhkan saat ini ya itu dan yang jadi titik fokus kamu sekarang adalah teruskan apa yang ingin kamu lakukan.