Postingan

Sabtu, 05 September 2020

Waktuku sudah tak lama lagi

 Tercatat sudah takdir setiap manusia, entah itu berupa catatan jodoh, rezeki, lahir di rahim siapa, hingga kapan dan dimana maut akan menjelma.


Menerka dengan angin, aku akan seperti ini, seperti itu. Tak mengapa, walau hanya terkaan angin, namun catatan itu pun berwujud tak kesat mata. Toh,Yang mencatat juga tak kesat mata. 


Hidup di dunia ini hakikatnya hanya sementara. Sewaktu-waktu tanpa permisi datang sosok dari balik sudut tak terduga medekap, menikam kita tanpa kenal kapan, sedang apa dan sedang di posisi seperti apa. Tugas mereka adalah menarik ruh di dalam jasad manusia untuk di antar ke hadapan yang Kuasa, yaitu Allah SWT untuk dimintai pertanggungjawaban.


Disanalah, dihadapan-Nyalah semua akan jelas, pertanggungjawaban kita selama di dunia. kita akan ditanya dan disanksi dengan balasan yang setimpal dengan apa yang kita perbuat selama di dunia. 


Waktu muda, kita habiskan dengan apa?, Persiapan apa yang telah kita siapkan untuk menghadap-Nya?, Kesibukan apa yang telah menyibukkan kita selama di dunia?, Cara apa yang kita lakukan ketika meraut rezeki dan apakah kita telah memberikan hak orang lain di dalam harta kita?, Karna hakikatnya di setiap rezeki yang Allah berikan kepada kita, tak lain dan tak bukan ada hak orang lain yang tersemat di dalam rezeki itu. 


Maka tugas kita adalah memberikan hak orang lain sebagaimana mestinya. 


Hitungan umur versi manusia akan selalu bertambah. Umur sembilan belas ke dua puluh, dua puluh ke dua puluh satu dan seterusnya, hingga tiba saatnya ruh tak lagi bersama raga.

Maka sudah sejauh mana persiapan kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat muslimah mulai jatuh cinta

Cerita Epa Pariyanti, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Angkatan 1

  BERTUKAR SEMENTARA BERMAKNA SELAMANYA (Doc. acara pelepasan mahasiswa PMM dengan menggunakan baju adat daerah m...