Kita pasti pernah merasa setelah melakukan sesuatu kita mulai bahagia. Entah itu krna kita telah menolong orang lain yang sedang kesulitan dan kita mendapat imbalan berupa uang, lantas itu kita bahagia. Atau karna kita telah mendapatkan sesuatu yang kita damba-dambakan sehingga kita begitu excited sambil tersenyum riang, lantas karna itu kita bahagia. Dan semua hal yang membuat kita merasa telah mencapai suatu titik di mana kita begitu senang, gembira, dan tertawa lepas. Itu yang di sebut bahagia.
Lantas standard bahagian itu seperti apa?
Gampang saja, bahagian itu datangnya dari hati. Apa-apa yang membuat hati ini begitu damai, tenang dan tentram itu saja sudah menjadi standard bahagia.
Lantas apakah standard bahagia semua orang itu sama?
Jelas tentu berbeda. Kok bisa gitu?, Karna setiap kita memiliki aktivitas yang berbeda Namun tujuannya sama yaitu mencari standar bahagia masing-masing, entah itu dengan bekerja utk mendapatkan uang, yang nantinya di pake utk shoping, atau standar bahagia dengan peraihan prestasi di sekolah, sehingga ia bahagian dengan pencapaiannya yang nantinya ia akan mendapat hadiah dari org tua, atau yang lainnya berdasarkan aktivitas kita masing-masing.
Gimana sih untuk mencapai standard bahagia?
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, perlu di ingat teman-teman, bahwa apa-apa yang membuat kita bahagian, adalah apa-apa yang membuat hati kita tenang, damai dan tentram. Untuk mewujudkan hal itu, perlu yang namanya usaha. Setiap dari kita pasti akan selalu mengidam-idamkan sebuah ketenangan atau kebahagiaan. Namun untuk mencapai suatu kebahagian, lantas kita harus berusaha.
Dengan apa?, Dengan menyibukkan diri kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Baik itu dengan menolong orang lain yang kesusahan dengan bantuan berupa uang, jika tak mampu dengan uang dengan senyum dan Semangat serta berfikir positif di setiap hal. Setidaknya jika di lihat dari action itu akan berdampak pada hati kita.
Apakah cukup dengan dengan 2 hal tersebut?
Selain dua hal tersebut, yang jelas dan pasti adalah pendekatan kita kepada sang pencipta. Semua kebaikan yang kita lakukan tidak semata-mata berasal dari tangan kita, melainkan atas campur tangan sang khaliq yaitu Tuhan semesta alam. Walaupun kita banyak melakukan kebaikan, namun jika pendakatan dengan Tuhan itu bagai angin yang berhembus seketika dan berlaku seketika pula, sama saja halnya kita mengisi air di dalam ember yang bolong. Semua kebaikan kita akan terbuang sia-sia dan kita tidak akan mendapat apa-apa.
Hal ini sangat jelas bahwa sebaik-baiknya standar bahagia adalah apa-apa yang menjadikan hati ini tenang dengan kebaikan dan pendekatan kepada sang pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar