Ketika kenikmatan di rasa begitu mudah di dapatkan, maka rasa sombong dan takabur akan menyelubung di sanubari.
Bukan tak mungkin pada akhirnya perlahan akan menjadi manusia yang lupa bersyukur, lupa memetik hikmah dan lupa akan mendekat kepada-Nya.
Kenikmatan - kenikmatan yang Allah berikan kepada kita semata-mata hanyalah titipan sementara, sewaktu-waktu akan hilang dan lenyap.
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
"Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?".
(Q.S Ar-Rahman : 13)
Allah berulang-ulang kali mengatakan hal ini dalam surah Ar-Rahman. Sebab, manusia itu tipekal makhluk yang sering lupa akan nikmat.
Sehingga, sangat perlu adanya warning untuk menyadarkan akan kedzaliman yang telah di perbuatnya.
Mari, kita bersama-sama menolak Lupa!. Lupa akan nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dengan cara mensyukuri apa yang Allah berikan selama ini, membantu saudara yang kesusahan (baik dengan bantuan berwujud nyata atau lewat Do'a), menginfakkan sebagian harta yang di miliki untuk kegiatan kebaikan, serta tak luput menambah wawasan seputar Islam yang selama ini belum kita pahami.
Karna kunci dari sebuah hidayah, yakni membina diri ke arah yang lebih baik, serta hadirnya kita memberi manfaat untuk orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar