Sejarah tidak lahir dari tangan orang-orang yang malas. Sebab, goresan sejarah hanya dapat terukir dari tangan orang-orang yang memberi perubahan.
Perubahan-perubahan inilah yang nantinya menjadi panutan bagi yang lainnya, sehingga tak salah jika generasi muda, tunas bangsa di katakan sebagai kaum perubahan (agent of change).
Sejarah telah membuktikan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak hanya diplopori oleh golongan tua saja, melainkan adanya campur tangan dari golongan muda.
Dan bagaimana mereka mengukir sejarah, itu juga membuktikan bahwa keberadaan kaum muda, sangat berpengaruh dalam menetukan merdeka atau tidaknya suatu negara, maju atau tidaknya suatu negara, hingga tumbuh berkembangnya negara di lihat dari kaum mudanya.
Kan sayang banget, jika generasi muda sekarang hanya diam dan berpangku tangan dengan apa yang ada. Sedang di luar sana orang-orang sedang sibuk bersiap untuk kemajuan dan perkembangan negaranya. Dengan cara menciptakan trobosan-trobosan baru, baik dari segi aspek pendidikan, teknologi, sosial-budaya, pertahanan keamanan, hingga sistem politik dan hukum.
Lantas, masih ada kata ‘B’ aja?..
Harusnya enggak dong. Malu kan sama orang-orang di luar sana. Harusnya kita kaum muda, memiliki kedudukan yang sama dengan mereka sebagai eksekutor. Pendengar yang baik saja, bisa jadi akan lebih banyak mengetahui akan suatu hal. Lantas, untuk peran terkecil saja kita tak mempublish, apalagi peran besar.
Sejarah tak kan menunggu kita siap untuk bergerak, melainkan kitalah yang harus mengejarnya. Hadirnya sejarah bukan semata-mata hanya untuk memenuhi monumen bersejarah. Melainkan sebagai bukti historis bahwa kaum muda, punya apa yang ia sebut sebagai perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar