Berdakwah tapi merasa tidak tenang. Berdakwah, bergerak dalam lingkungan yang mengajak sekaligus memaksa menampilkan potret-potret kebaikan tapi diri sendiri tidak jua merasa kebaikan itu menjadikan diri menjadi lebih giat berusaha memperbaiki diri. Malah hanya membuat diri ini memaksa tampil baik tapi masih saja terpaut dengan dosa. Setiap mengajak kepada kebaikan, seolah diri berkata "aku aja gak bisa ngelakuin itu, emang ada yang mau ikut?."
Sama-sama memperbaiki diri itu hal biasa yang ku ucapkan, tapi lain pa saat itu sudah terlafazkan. Diri merasa sudah merasa paling benar. Sedang kenyataan diri sendiri pun sedang susah2nya memaksa diri untuk lebih baik.
Lelah, waktu tiudr berkurang, belum lagi tugas kuliah, belum lagi beres2 rumah, belum lagi Omelan orang tua yang selalu menuntut sempurna, semua Harus terlihat sempurna. Sedang diri ini merasa tak mampu mencapai kesempurnaan itu.
Semua hal harus terlihat cepat di kuasai, sedang kemampuan diri tak seberapa untuk mencapai tahap itu. Melihat orang yang bisa melakukannya ,maunya sih bisa juga ngelakuin itu. Lagi2 ada saja alasan-alasan yang membuat diri harus lama berfikir dan menghembuskan nafas pasrah. "Ya, diakan udh ahli, gak perlu di ragukan lagi kalau dia bisa. Sedang aku, ngelakuin hal sederhana aja masih remedi, sering salah terus. Kalau pun udh memaksimalkan hal yang sama, tetap aja ada godaan yang mengebuat aku tergoda untuk nunda dan nunda. Ujung-ujungnya ya seperti yang terpikirkan, aku tetap aja stagnan di posisi ku yang selalu aja mentok di bawah standar rata2. Gak berubah-ubah pergerakannya, tapi terus aja merosot kebawah.
Susahnya jadi manusia di bawah rata-rata. Selalu di hantui dengan kata tidak bisa. Maunya terlihat sama dengan orang diatas rata-rata dengan cara instan, tapi kualitasnya menyami mereka yang berusaha banting tulang hingga mereka bisa. Mimpi yaw!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar