Bukan karna kita tidak bisa, tapi karna kita tidak berusaha sebelum mencoba.
Pepatah mengatakan "Siapa yang menanam maka ia yang akan memetik hasilnya".
Siapa sangka, ternyata kisah sabar setiap hamba itu banyak ragamnya. Ada yang kesabarannya Karna harus menanggung beban hidup seorang diri, sedang beban tanggungan keluarga tertumpu pula padanya.
Ada yang kesabarannya di uji saat jauh dari orang tua dengan berbekal uang seadanya. Jika tak cukup, terpaksa harus belajar sambil bekerja.
Ada yang diuji keikhlasannya saat harus ditinggal oleh orang tercinta untuk selamatnya.
Ada yang di uji sabar dan ikhlas nya ketika ditinggal nikah oleh calon suami. Walau proses lamarannya berjalan dengan cara ta'aruf.
Dan masih banyak lagi deretan kisah menabung sabar dan ikhlas yang nyata adanya.
Semuanya berhasil melalui semua rintangan dan ujian yang tak sedikit menguras rasa sabar dan ikhlas untuk merelakan apa yang terjadi dan mengubah sedih menjadi bahagia.
Tangis yang dulu berasa empedu, kini bergulir jadi tangis bahagia.
Luka yang dulu di rasa teriris pedih, kini berganti menjadi rasa haru karna hikmah yang dirasa setelahnya.
Doa yang tergamit beriring sejalan dengan harap yang melangit di atas sajadah, kini menjadi untaian cerita bertabur hikmah karna keEsaan-Nya
bersoal siapa yang paling sengsara, dirasa bukan lagi jadi tanya, tapi malah jadi penguat jiwa untuk terus belajar dari tanya "siapa" menjadi "apa hikmah yang dapat ku petik setelahnya?".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar