Menyoal tentang peran, kita tak hanya berbicara tentang "posisi" tapi juga "action". Berperan tidak hanya sebatas posisi apa yang sedang kita lakoni dalam dakwah. Namun seberapa peran kita berpengaruh dalam menebarkan kebaikan-kebaikan, sehingga peran terimplementasi sesuai apa yang di harapkan.
Dalam perjalanan mengoptimalkan peran, terkadang sulit dalam diri membendung rasa baper. Baper karna peran kita mendapat sorak tepuk tangan. Baper karna dirasa sudah menjalankan peran sebagaimana mestinya. Baper akan gemilang sorot lampu karna posisi yang di duduki adalah posisi penting dalam sebuah organisasi.
Maka dirasa bukan lagi tabu, jika ada peran, maka ada pula rasa baper.
Maka pilihlah, mengoptimalkan berperan atau baperan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar